• About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact
Skema Rangkaian Elektronika Dasar
  • Home
  • Samsung
  • Lenovo
  • Sony
    • Oppo
    • Huawei
    • HTC
    • LG
    • Tablet

    Rangkaian Power Amplifier Subwoofer dengan IC TDA1516BQ

    10.25
    Rangkaian amplifier subwoofer ini menggunakan power amplifier jenis BTL (Bridge Tied Load) menggunakan IC TDA1516BQ. Rangkaian amplifier subwoofer ini memiliki daya output sebesar 22 watt pada beban speaker subwoofer dengan impedansi 4 Ohm. Tegangan kerja rangkaian amplifier subwoofer ini adalah + 12 volt hingga +15 volt DC, sehingga dapat digunakan untuk amplifier subwoofer pada mobil. Rangkaian amplifier subwoofer pada gambar dibawah memiliki pengaturan nada rendah yang lengkap. 


    Daftar Komponen Rangkaian Amplifier Subwoofer TDA 1516
    P1 10K
    P2 22K
    R1,R4 1K
    R2,R3,R5,R6 10K
    R7,R8 100K
    R9,R10,R13 47K
    R11,R12 15K
    R14,R15,R17 47K
    R16 6K8
    R18 1K5
    C1,C2,C3,C6 4µ7/25V
    C4,C5 68nF
    C7 33nF
    C8,C9 220µF/25V
    C10 470nF
    C11 100nF
    C12 2200µF/25V
    D1LED
    Q1,Q2 BC547
    IC1 TL072;
    IC2 TDA1516BQ
    SW1 DPDT
    SW2 SPST
    J1,J2 RCA
    SPKR 4 Ohm Woofer

    Rangkaian amplifier subwoofer diatas terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian filter aktif subwoofer dan bagian power amplifier BTL 22 watt dengan IC TDA 1516. Bagian dari rangkaian amplifier subwoofer diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.

    Bagian Filter Aktif Subwoofer, bagian ini menggunakan penguat operasional (Op-Amp) IC tipe TL072 yang dikonfigurasikan sebagai filter aktif low pass. Input L dan R sinyal audio stereo digabungkan secara pasif kemudian levelnya dikendalikan oleh P1 sebagai level kontrol atau kontrol volume. Saklar SW1 berfungsi untuk memilih phase sinyal audio apakan dibalik sebesar 180° atau tidak dibalik 0°. Potensiometer P2 berfungsi sebagai penagtur titik cut-off rangkaian filter aktif low pass pada rangkaian filter subwoofer ini. Sinyal audi output rangkaian filter aktif subwoofer ini hanya 1 kanal saja untuk diberikan ke power amplifier.

    Bagian power amplifier, bagian ini menggunakan IC power amplifier BTL tipe TD1516BQ yang memiliki daya output 22 watt untuk beban loud speaker subwoofer 4 Ohm. Sebelum dikuatkan oleh power amplifier TDA1516 sinyal audio dari filter aktif low pass tersebut dikuatkan oleh penguat transistor 1 tingkat Q1.

    Rangkaian amplifier subwoofer ini memerlukan pendingin untuk IC power amplifiernya, karena pada saat bekerja akan menimbulkan panas pada IC tersebut. Rangkaian amplifier subwoofer memang mono karena untuk mendapatkan sinyal nada rendah dan kualitas reproduksi suara pada nada rendah memang harus mengambil nilai penjumlahan kedua sinyal stereo dari bagian input.

    Sumber : skemarangkaianpcb.com
    Selengkapnya »

    Cara Membuat Rangkaian Alarm Sepeda Motor

    11.53
    Cara Membuat Rangkaian Alarm Sepeda Motor - Rangkaian alarm motor bisa menjadi salah satu alat untuk menjaga motor anda dari pencurian. Anda pun sebenarnya bisa membuat sendiri alarm motor guna mengamankan motor anda.


    Sistem alarm sepeda motor ini sendiri cukup mudah dan simpel. Anda hanya perlu mematikan arus dari CDI. Otomatis mesin tidak dapat hidup. Sedangkan kunci kontak dihubungkan ke arah klakson yang membuat klakson akan langsung berbunyi ketika terjadi upaya proses pencurian terhadap motor anda. Tentunya cukup menarik jika anda bisa membuat rangkaian alarm motor versi anda sendiri.

    Bahan yang perlu disiapkan:
    1. Saklar (switch) 3 kaki
    2. Relay 4 kaki
    3. Soket relay
    4. Kabel 3 meter

    Instalasi Saklar Alarm :
    Saklar alarm diletakkan pada daerah yang sulit dijangkau yaitu di bawah jok. Potong kabel negatif CDI yang berwarna hitam bergaris putih, lalu sambungkan ke saklar alarm yang berkaki 3. Perhatikan posisinya. Kabel dari CDI menuju ke saklar dipasang pada kaki nomer 1 (pinggir) sedangkan kabel dari potongan CDI menuju bodi itu dipasang pada kaki nomer 2 (tengah). Kemudian siapkan kabel panjang pada kaki nomer 3 (pinggir) menuju klakson, biarkan dahulu kita lanjut langkah memasang relay dulu.

    Memasang relay:
    Pasang relay pada soketnya, satukan kaki nomer 86 dengan kabel panjang dari saklar alarm yg tadi telah disiapkan, kemudian sambung ke negatif klakson (kabel klakson berwarna hijau). Sambung kaki nomer 30 dan 85 menjadi satu, lalu disambung ke positif klakson (kabel klakson berwarna oranye). Kaki nomer 87 dipasang ke aki, yaitu kabel merah pada soket berwarna hijau.
    Selengkapnya »

    Rangkaian Power Amplifier Transistor Jengkol 150W

    06.39
    Rangkaian Power Amplifier Transistor Jengkol 150W ini merupakan rangkaian amplifier kelas AB. PCB untuk rangkaian power amplifier ini dapat dibeli di toko elektronika dengan beberapa merk. Power supply untuk power amplifier ini adalah tegangan DC simetris dari ± 25 Volt sampai ± 42 Volt. 

    Untuk hasil output audio yang maksimal power supply untuk Rangkaian Power Amplifier Transistor Jengkol 150W ini minimal 5A. Rangkaian lengkap power amplifier ini dapat dilihat pada gambar rangkaian berikut. 


    Rangkaian Power Amplifier Transistor Jengkol 150W ini menggunakan transistor power tipe 2N3055 dan MJ2955. Transistor power tersebut dapat diganti dengan transistor komplemen yang lain seperti TIP3055 dan TIP2955 sehingga dapat lebih mudah dalam pemasangan pendingin transistor untuk power amplifier ini tersebut. 

    Komponen L, Ra, Rb dan C pada bagian output Power Amplifier Transistor Jengkol 150W ini dapat ditiadakan. Rangkaian power amplifier diatas masih belum dilengkapi dengan rangkaian power supply dan rangkaian pengatur nada (tone control). 
    Selengkapnya »

    Skema Rangkaian Radio FM Stereo

    14.25
    Skema Rangkaian Radio FM Stereo - Rangkaian Radio FM Stereo ini akan menghasilkan kualitas suara yang baik di band FM (88-108 mhz). Salah satu hal penting adalah bahwa chip IC beroperasi pada 3 volt DC. Chip bisa hancur jika dioperasikan pada tegangan yang lebih tinggi dari 3,5 volt. Antena bisa menjadi antena teleskopik standar atau 2 kaki kawat panjang. Masukan berada dalam rentang millivolt dan Anda mungkin perlu menambahkan potensiometer tambahan untuk input. Saya bisa menggunakan sirkuit ini untuk walkman dan CD player portabel di mobil saya. Saya menggunakan headphone jack dan bervariasi pada kedua sinyal dengan kontrol volume.


    Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).

    Untuk mengatur penalaan sirkuit radio FM Anda ke tempat yang bagus, sesuaikan kapasitor C8 sampai Anda mendengar sinyal bahwa Anda memancar. Bila Anda memiliki sinyal yang kuat sesuaikan resistor R4 sampai menyala sinyal lampu indikator stereo. Jika input adalah sinyal yang tinggi dapat mendorong Anda melalui chip IC. Gunakan potensiometer untuk menghidupkan dua 15 pada sinyal masukan untuk membawa tingkat bawah. Anda dapat menyeimbangkan sinyal dengan menggunakan headphone. L1 induktor adalah 3 putaran dari kawat 0,5 mm pada inti ferit 5 mm.
    Selengkapnya »

    Membuat Rangkaian Walky Talky Sederhana

    11.58


    Daftar komponen Rangkaian Walky Talky :
    • R1, R4, R5, dan R7  =  5K Ohm
    • R2, R8 dan R9       =  100 Ohm
    • R3                  =  390 Ohm
    • R6                  =  270K Ohm
    • C1, C2           =  20 pF
    • C3, C6           =  0,04 uF
    • C4                  =  0,002 uF
    • C5                  =  0,02 uF
    • C7                  =  47 uF/10 Volt
    • C8                  =  0,005 uF
    • C9                  =  25 uF/10 Volt
    • T1                  =  2 SA 221
    • T2                  =  2 SB 54
    • T3                  =  2 SB 56

    Lain-lain :
    • Tr  =  Trafo OT 240
    • LS  =  loudspeaker 8 Ohm
    • L1  =  merupakan kumparan-kumparan yang harus dibuat sendiri, yakni dari bekas koker radio SW yang telah tidak dipakai. Selanjutnya gulungan kawat yang asli dibuang. Kemudian koker yang telah dibuang lilitannya diganti dengan lilitan yang baru. Sedangkan lilitan yang baru ini menggunakan kawat yang panjang 50 cm dengan ukuran kawat 0,5 mm.
    • RFC = RFC-nya juga dibuat sendiri dengan menggunakan bekas ballpoint kuningan yang panjangnya dikurangi 2 cm, kemudian dililiti kawat ukuran 0,2 mm dengan jumlah lilitan 18 gulungan.
    • B = baterai 9 Volt DC.


    Dalam uji coba Rangkaian Walky Talky ini pertama yang harus dilakukan adalah dengan menekan saklarnya sambilberbicara di depan speaker. Kemudian dekatkan Walky Talky ini ke radio yang memiliki 2 atau 4 band. Carilah gelombang pada SW3 atau bisa juga SW1 pada gelombang 40 meter sambil memutar bagian feritnya (L1)
    Selengkapnya »

    Skema Rangkaian Alarm dengan IC 555

    11.56
    Rangkaian alarm dengan IC 555 ini cukup sederahan dan dapat dioperasikan dengan sumber tegangan DC dari +5 volt hingga +15 volt DC. IC NE555 adalah IC yang didesain khusus untuk keperluan pembangkit gelombang, timer dan multivibrator. 

    Skema Rangkaian Alarm dengan IC 555 diatas pada dasarnya adalah rangkaian multivibrator astabil dengan frekuensi kerja pada range frekuensi audio, dimana output multivibrator astabil 555 tersebut dihubungkan ke loud speaker untuk menghasilkan bunyi. Rangkaian alarm diatas dilengkapi dengan jalur kontrol yang dapat digunakan untuk mengontrol waktu aktif alarm IC 555 tersebut. 


    Pada dasarnya jalur kontrol alarm tersebut adalah pin RESET dari IC NE555, alarm akan aktif bila jalur kontrol tersebut diberikan logika HIGH dan akan OFF bila jalur kontrol ini diberikan logika LOW. Jalur kontrol alarm dengan IC NE555 diatas dipasnag sebuah resistor Pull Down yang berfungsi untuk menjaga status pin reset IC NE555 selalu dalam logika LOW pada saat jalur kontrol tidak terhubung atau mengambang. 

    Skema Rangkaian Alarm dengan IC 555 ini sangat aplikatif, dapat digunakan untuk memberikan indikator berupa bunyi apabila jalur kontrol diberikan logika HIGH. Logika HIGH untuk jaur kontrol ini dapat berupa sinyal output dari sebuah sensor atau limit switch. Misalkan jalur kontrol ini dihubungkan dengan sensor gas maka alarm ini akan aktif bila mendeteksi gas sesuai sensor yang digunakan, atau misalkan dihubungkan dengan limit switch maka akan aktif bila limit switch tersebut ON dan jalur kontrol mendapat logika HIGH. Apabila limit switch diletakan pada pintu rumah maka alarm ini akan meberikan sinyal bunyi alarm bila pintu rumah terbuka.
    Selengkapnya »

    Rangkaian Charger Baterai 12 Volt

    12.07
    Rangkaian Charger Baterai 12 Volt Sederhana ini menggunakan IC regulator tegangan LM350 dengan kemampuan mengalirkan arus 3 Ampere. Rangkaian charger Baterai 12 volt ini cukup sederhana dan dapat digunakan untuk mengisi Baterai kering maupun accumulator. Rangkaian charger Baterai 12 volt pada gambar dibawah adalah rangkaian kontrol charger yang masih membutuhkan sumber tegangan input dari power supply dengan range tegangan DC +17 volt hingga +30 volt dan kemampuan mensupply arus 3 Ampere. Rangkaian lengkap beserta daftar komponen untuk membuat charger Baterai 12 volt dapat dilihat pada gambar berikut :


    Rangkaian Charger Baterai 12 Volt pada gambar diatas dilengkapi dengan pengatur level tegangan output yang dapat dikontrol melalui potensiometer P1 2,2 KOhm dari +13,5 volt DC hingga +14,5 volt DC.Agar dapat memonitor teperature dari Baterai yang dicharge (diisi) sebaiknya R3 10 K Ohm diganti dengan NTC 10 K Ohm sebagi sensor panas batere. Dioda D1 akan mengalirkan semua arus ke rangkaian kontrol charger batere 12 volt ini baik untuk konsumsi kontrol regultor maupun konsumsi arus pengisian Baterai. 

    Oleh karena itu dioda D1 pada rangkaian charger Baterai ini harus dapat mengalirkan arus besar (minimal 5 Ampere) lebih besar lebih baik agar tidak terjadi disipasi daya menjadi panas oleh dioda D1 tersebut. IC regulator LM350 juga berfungsi sebagai power charger dan akan terjadi disipasi daya menjadi panas pada IC LM350 ini, oleh karena itu IC regulator tegngan LM350 ini harus dilengkapi dengan heat sink untuk menyerap panas yang dihasilkan oleh IC LM350 tersebut.
    Selengkapnya »

    Skema Rangkaian Thermostat Sederhana

    11.58
    Rangkaian Thermostat Sederhana ini dimaksudkan untuk mengontrol sistem pemanas, menjaga suhu ruangan tetap konstan terlepas dari perubahan suhu di luar ruangan. Dua sensor yang diperlukan: satu ditempatkan di luar ruangan untuk merasakan suhu eksternal, yang lain ditempatkan pada pipa air dari rangkaian sistem pemanasan, pendek sebelum input ke boiler. Kabel kontak Relay harus terhubung ke kontrol “start-stop” input boiler.



    Daftar komponen :
    P1 = 1K Potensiometer linear
    R1 = 10R 1/4W Resistor
    R2 = 1K 1/4W Resistor
    R3 = 3K3 @ 20°C NTC Thermistor
    R4 = 2K2 @ 20°C NTc Thermistor
    R5 = 10K 1/2W Trimmer Cermet
    R6 = 3K3 1/4W Resistor
    R7,R9 = 4K7 1/4W Resistor
    R8 = 470K 1/4W Resistor
    R10 = 10K 1/4W Resistor
    C1,C2 = 470µF 25V Kapasitor Elektrolit
    C3 = 1µF 63V Kapasitor Elektrolit
    D1,D2,D4 = Dioda 1N4002 100V 1A
    D3 = LED merah 3 atau 5mm.
    Q1 = Transistor PNP BC557 45V 100mA
    Q2 = Transistor NPN BC547 45V 100mA
    Q3 = Transistor NPN BC337 45V 800mA
    RL1 = Relay denga  SPDT 2A @ 220V
    Coil Voltage 12V. Coil resistance 200-300 Ohm
    J1 = Soket output dua jalur
    SW1 = Saklar SPST
    T1 = Transformer 220V Primer, 12 + 12V Sekunder 3VA
    PL1 = Plug Male

    Ketika tegangan basis Q1 kurang dari setengah pasokan tegangan (ditetapkan oleh R7 & R9), tegangan yang dihasilkan di seluruh R8 dan mengemudi transistor Q2 & Q3. Saklar Relay pun ON. Ketika tegangan basis Q1 lebih dari setengah pasokan tegangan, disebabkan ketika salah satu NTC Termistor menurunkan nilainya karena peningkatan suhu, tegangan tidak muncul di R8 dan Relay dimatikan. C3 memungkinkan switching dari Relay. P1 bertindak sebagai kontrol suhu utama dalam Rangkaian Thermostat Sederhana ini.
    Selengkapnya »

    Rangkaian Power Supply untuk Laptop

    11.55
    Rangkaian Power Supply untuk Laptop ini adalah rangkaian elektronika berupa catu daya untuk memasok aliran listrik yang dibutuhkan laptop. Laptop atau komputer jinjing termasuk barang elektronik yang portabel. Bagi Anda yang dinamis tentu sangat cocok dimiliki. Laptop ini sangat membantu Anda dalam menyelesaikan tugas kantor atau sekolah/kuliah. 

    Selagi Anda menuju tempat kerja atau kuliah, Anda masih bisa mengedit atau menuntaskan tugas-tugas tersebut dari dalam mobil Anda. Namun sebelum Anda bisa leluasa menggunakan laptop dalam mobil, sebelumnya perlu menyediakan adaptor power supply-nya.


    Rangkaian Power Supply untuk Laptop ini menggunakan komponen utama IC UC3843. Desain sirkuit memiliki rentang tegangan input dari 9.2 Volt sampai 15 Volt. Hanya dengan dihubungkan ke soket mobil akan menghasilkan tegangan output 19 Volt yang disesuaikan dengan + / – 0.5V dan dapat menyediakan 5 Ampere terus menerus sampai 10 Ampere. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
    Selengkapnya »

    Rangkaian Pengusir Hama Tikus

    13.30
    Rangkaian pengusir hama tikus ini cukup sederhana dan murah, terdiri dari empat resistor, dua kapasitor/kondensator, satu IC (IC 555), satu transistor (SC1162) dan memakai speaker berimpedansi 4 Ohm. Komponen yang ada dalam skema yang tidak diberikan tanda angka, yaitu C = 2,2nF. Anda bisa merubah kombinasi warna frekuensinya dengan mengganti nilai tahanan/resistor 1K8 oleh nilai resistor yang lain dan nanti akan didapat bentuk lain dari frekuensinya semula.


    Rangkaian pengusir hama tikus ini sebenarnya merupakan sebuah rangkaian yang dikenal dengan nama Signal Generator. Rangkaian ini akan mengeluarkan getaran elektronik sebesar 50 kHz. Getaran elektronik sebesar itu sangat mempengaruhi sistem pendengaran tikus. 
    Selengkapnya »

    Skema Rangkaian Saklar Ultrasonik

    11.46
    Skema Rangkaian Saklar Ultrasonik - Rangkaian Saklar Ultrasonik adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik atau untuk menghubungkannya tanpa terdengar suara klik-nya oleh manusia. Rangkaian saklar ultrasonik ini merupakan rangkaian tipe baru dari saklar remote control. Rangkaian ini berfungsi dengan suara tak terdengar (ultrasonik). Suara frekuensi hingga 20 kHz didengar oleh manusia. Suara frekuensi di atas 20 kHz disebut suara ultrasonik. .

    Rangkaian saklar yang diuraikan berikut ini menghasilkan (memancarkan) suara ultrasonik, frekuensi antara 40 – 50 kHz. Seperti setiap sistem kontrol lainnya remote rangkaian ini juga terdiri dari pemancar mini dan rangkaian penerima. Transmitter menghasilkan suara ultrasonik dan penerima ultrasonik menangkap suara tersebut dari pemancar dan switch pada relay. Pemancar ultrasonik menggunakan multivibrator astabil berbasis 555. Adapun rangkaian saklar ultrasonik bisa Anda lihat di bawah ini



    Ini berosilasi pada frekuensi 40 – 50 kHz. Sebuah transduser ultrasonik pemancar digunakan di sini untuk mengirimkan suara ultrasonik sangat efektif. Pemancar ini didukung dari sebuah baterai 9-volt. Rangkaian penerima ultrasonik menggunakan transduser penerima ultrasonik untuk merasakan sinyal ultrasonik. Hal ini juga menggunakan penguat dua tahap, tahap penyearah, dan penguat operasional dalam modus pembalik. Output dari op-amp terhubung ke sebuah relay melalui driver relay. Sebuah eliminator baterai 9-volt dapat digunakan untuk rangkaian penerima, jika diperlukan.

    Ketika saklar S1 pemancar ditekan, itu menghasilkan suara ultrasonik. Suara diterima oleh transduser penerima ultrasonik. Ini mengkonversi ke variasi listrik frekuensi yang sama. Sinyal ini diperkuat oleh transistor T3 dan T4. Sinyal diperkuat kemudian diperbaiki dan disaring. Tegangan DC yang disaring diberikan ke pin pembalik IC2 op-amp. 

    Pin non-pembalik IC2 tersambung ke tegangan DC variabel melalui VR2 preset yang menentukan nilai ambang sinyal ultrasonik yang diterima oleh penerima untuk pengoperasian relay RL1. Output terbalik IC2 digunakan untuk transistor bias T5. Ketika transistor T5 bekerja, memasok pasokan dasar bias untuk T6 transistor. Ketika transistor T6 bekerja, T6 bergerak estafet. Relay dapat digunakan untuk mengontrol peralatan listrik atau elektronik.

    Selengkapnya »

    Rangkaian Inverter DC ke AC dengan IC Ne555

    12.11
    Rangkaian Inverter DC ke Ac dengan IC Ne555 - Rangkaian Inverter DC ke AC ini sangat sederhana dan mudah di rakit dan harga komponennya cukup murah yang dapat di beli di toko elektronik. Rangkaian ini menggunakan IC timer Ocilator type NE 555 yang menjadi otak rangkaian ini. Sumber arus DC dapat kita ambil dari aki motor atau mobil yang disambung ke rangkaian inverter ini( +5V to 15V adalah kutub positif dan Ground adalah kutub negative).


    R4 adalah potensio meter untuk menentukan frekuensi keluaran yang nantinya akan menjadi frekuensi output AC. Transistor Q1 dan Q2 adalah transistor yang mengolah frekuensi output yang di timbulkan oleh IC NE 555 dan menguatkannya yang mana nanti akan di umpan ke Travo step up. C4 adalah jumper penghubung dan L1 adalah filter frekuensi terakhir sebelum di umpan ke T1. Output keluaran dari T1 adalah arus AC yang bertegangan 120 sampai 230V dwngan frekuensi antara 50 sampai 60 Hz.
    Selengkapnya »

    Rangkaian Inverter Sederhana 300 Watt

    12.26
    Rangkaian Inverter Sederhana 300 Watt - Rangkaian inverter pada gambar dibawah berfungsi untuk mengubah tengan DC 24 volt menjadi tegangan AC 220 volt dengan daya output 300 watt dan frekuensi 50 Hz. Rangkaian inverter ini menggunakan IC NE555 sebagai pembangkit pulsa untuk rangkaian inverter 300 watt tersebut. Rangkaian inverter 300 watt ini bekerja dengan sumber tegangan DC 24 volt yang dapat diambil dari 2 buah batere 12 volt. Rangkaian inverter 24 volt DC ke 220 volt AC pada gambar berikut merupakan inverter jenis modified sine wave inverter. Rangkaian inverter dan daftar komponen untuk membuat inverter 24 VDC ke 220 VAC dapat dilihat pada gambar berikut.


    Rangkaian inverter diatas menggunakan IC Ne555, IC CD4027, CD4001 dan operasional amplifier (Op-Amp) tipe CA3130. Kemudian untuk bagian power inverter menggunakan transistor tipe MJ15003 atau 2N3773 yanmendapat driver dari transitor BD682. Pada dasarnya rangkaian inverter 24 Vdc ke 220 Vac dengan daya 300 watt ini terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut. Bagian pembagkit pulsa berfungsi untuk membangkitkan pulsa untuk driver rangakain inverter. 

    Komponen yang digunakan untuk membetuk pulsa adalah IC Ne555. Rangkaian kontrol bias untuk mengendalikan kerja power inverter menggunakan IC Cd4027. Driver power inverter, berfungsi untuk mnguatkan sinyal dari pembangkit pulsa dan digunakan untuk memberikan driver tegangan basis ke power inverter. 

    Bagian power inverter berfungsi unjtuk menginduksi transformer agar menghasilkan tegangan output AC 220 volt pada output transformer. transformer step-up berfungsi untu menaikan tegangan DC 24 volt menjadi tegangan AC 220 volt. Rangkaian inverter 24 VDC ke 220 VAC diatas dilengkapi dengan indikator dan fuse pada bagian outputnya untuk mengetahui level tegangan output dan proteksi dari kondisi hubung singkat pada output inverter. 
    Selengkapnya »
    Simbol Fungsi Komponen Dasar Elektronika

    Simbol Fungsi Komponen Dasar Elektronika

    11.56
    Simbol komponen Listrik dan elektronik ini diperlukan ketika kita ingin membuat sebuah rangkaian atau memperbaiki sebuah alat yang berhubungan dengan listrik atau elektronik sehingga bisa ditelusuri bagian yang rusak untuk diperbaiki atau diganti komponennya. Dibawah ini adalah sebagian contoh sambungan dan komponen yang berhubungan dengan listrik dan elektronik

    SIMBOLNAMA KOMPONENKETERANGAN
    Simbol Sambungan
    Simbol Kabel Tak terhubungKabel tidak koneksiTerputus (tidak terhubung)
    Simbol KabelKabel/ Wire ListrikKabel penghubung (konduktor)
    Simbol Kabel TerhubungKoneksi kabelTerhubung
    Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
    Simbol SaklarToggle Switch SPSTTerputus dalam kondisi open
    Simbol SaklarToggle Switch SPDTMemilih dua terminal koneksi
    Simbol SaklarSaklar Push-Button (NO)Terhubung ketika ditekan
    Simbol SaklarSaklar Push-Button (NC)Terputus ketika ditekan
    Simbol SaklarDIP SwitchMultiswitch(Saklar banyak)
    Simbol SaklarRelay SPSTKoneksi (Open dan Close) digerakan oleh elektromagnetik.
    Simbol SaklarRelay SPDT
    Simbol SaklarJumperKoneksi dengan pemasangan jumper
    Simbol SaklarSolder BridgeKoneksi dengan cara disolder
    Simbol Ground
    Simbol GroundEarth GroundReferensi 0 sebuah sumber listrik
    Simbol GroundChassis GroundGround yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian listrik
    Simbol GroundCommon/ Digital Ground
    Simbol Resistor
    Simbol ResistorResistorResistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
    Simbol ResistorResistor
    Simbol PotensioPotensio MeterMenahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
    Simbol PotensioPotensio Meter
    Simbol Variable ResistorVariable ResistorMenahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
    Simbol Variable ResistorVariable Resistor
    Simbol Condensator (Kapasitor)
    Simbol CondensatorCondensator BipolarBerfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
    Simbol CondensatorCondensator Nonpolar
    Simbol CondensatorCondensator BipolarElectrolytic Condensator (ELCO)
    Simbol CondensatorKapasitor berpolarElectrolytic Condensator (ELCO)
    Simbol CondensatorKapasitor VariableCondensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
    Simbol Kumparan (Induktor)
    Simbol LilitanInduktor, lilitan, kumparan, spul, coilDapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik
    Simbol LilitanInduktor dengan inti besiKumparan dengan inti besi seperi pada trafo
    Simbol LilitanVariable InduktorLilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
    Simbol Power Supply
    Simbol Power SupplySumber tegangan DCMenghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
    Simbol Power SupplySumber ArusMenghasilkan sumber arus tetap
    Simbol Power SupplySumber tegangan ACSumber teganga bolak-balik seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
    Simbol Power SupplyGeneratorPenghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
    Simbol BatteryBatteryMenghasilkan tegangan searah tetap
    Simbol BatteryBattery lebih dari satu CellMenghasilkan tegagan searah tetap
    Simbol RegulatorSumber tegangan yang dapat diaturSumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
    Simbol RegulatorSumber arus yang dapat diaturSumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
    Simbol Meter (Alat Ukur)
    Simbol Volt MeterVolt MeterMengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
    Simbol Ampere MeterAmpere MeterMengukur arus listrik dengan satuan Ampere
    Simbol Ohm MeterOhm MeterMengukur resistansi dengan satuan Ohm
    Simbol Watt MeterWatt MetterMengukur daya listrik dengan satuan Watt
    Simbol Lampu
    Simbol LampuLampuAkan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik
    Simbol LampuLampu
    Simbol LampuLampu
    Simbol Dioda
    Simbol DiodaDiodaBerfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
    Simbol Dioda ZenerDioda ZenerPenyetabil Tegangan DC (Searah)
    Simbol Dioda SchottkyDioda SchottkyDioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
    Simbol Dioda VaractorDioda VaractorGabungan Dioda dan Kapasitor
    Simbol Dioda TunnelDioda TunnelDioda Tunnel
    Simbol LEDLED (Light Emitting Diode)Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
    Simbol Photo DiodaPhoto DiodaMenhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
    Simbol Transistor
    Simbol Transistor NPNTransitor Bipolar NPNArus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
    Simbol Transistor PNPTransistor Bipolar PNPArus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
    Simbol Transistor DarlingtonTransitor DarlingtonGabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
    Simbol Transistor JFET NTransistor JFET-NField Effect Transistor kanal N
    Simbol Transistor JFET PTransistor JFET-PField Effect Transistor kanal P
    Simbol Transistor NMOSTransistor NMOSTransistor MOSFET kanal N
    Simbol Transistor PMOSTransistor PMOSTransistor MOSFET kanal P
    Simbol Komponen Lain
    Simbol Motor ListrikMotorMotor Listrik
    Simbol TrafoTrafo, Transformer, TransformatorPenurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)
    Simbol Bel ListrikBel ListrikBerbunyi ketika dialiri arus listrik
    Simbol BuzzerBuzzerPenghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
    Fuse, SikringPengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
    Simbol SikringFuse, Sikring
    Simbol BusBusTerdiri dari banyak jalur data atau jalur address
    Simbol BusBus
    Simbol BusBus
    Simbol Opto CouplerOpto CouplerSebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda. Dihubungkan oleh cahaya
    Simbol SpeakerSpeakerMengubah signal listrik menjadi suara
    Simbol MicMic, MicrophoneMengubah signal suara menjadi arus listrik
    Simbol Op-AmpOp-Amp, Operational AmplifierPenguat signal input
    Simbol Schmitt TriggerSchmitt TriggerDapat mengurangi noise
    Simbol ADCADC, Analog to DigitalMengubah signal analog menjadi data digital
    Simbol DACDAC, Digital to AnalogMengubah data digital menjadi signal analog
    Simbol OscillatorCrystal, OcsilatorPenghasil pulsa
    Simbol Antenna
    Simbol AntennaAntennaPemancar dan penerima signa radio
    Simbol AntennaAntenna
    Simbol AntennaDipole AntennaGabungan dari simple Antenna
    Simbol Gerbang Logika (Digital)
    Simbol Gerbang NOTNOT GateOutput akan merupakan kebalikan input
    Simbol Gerbang ANDAND GateOutput akan 0 jika salah satu input 0
    Simbol Gerbang NANDNAND GateOutput akan 1 jika salah satu input 0
    Simbol Gerbang OROR GateOutput akan 1 jika salah satu input 1
    Simbol Gerbang NORNOR GateOutput akan0 jika salah satu input 1
    Simbol Gerbang EX-OREX-OR GateOutput akan 0 jika input sama
    SImbol D-Flip-FlopD-Flip-FlopDapat berfungsi sebagai penyimpad data
    Simbol MultiplexerMultiplexer 2 to 1Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke output
    Simbol MultiplexerMultiplexer 4 to 1
    Simbol D-MultiplexerD-Multiplexer 1 to 4Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu output
    Selengkapnya »
    Postingan Lama
    Beranda
    Langganan: Postingan (Atom)

    Entri Populer

    • Rangkaian Power Amplifier 1000 Watt
      Rangkaian Power Amplifier 1000 Watt - Anda bisa bayangkan, betapa menggelegar suara dari Power Amplifier 1000 Watt. Karena rangkaian ini t...
    • Rangkaian Charger Baterai 12 Volt
      Rangkaian Charger Baterai 12 Volt  Sederhana ini menggunakan IC regulator tegangan LM350 dengan kemampuan mengalirkan arus 3 Ampere. Rangka...
    • Simbol Fungsi Komponen Dasar Elektronika
      Simbol komponen Listrik dan elektronik ini diperlukan ketika kita ingin membuat sebuah rangkaian atau memperbaiki sebuah alat yang berhubun...
    • Rangkaian Penguat Sinyal Modem
      Rangkaian Penguat Sinyal Modem - Internet sangat bermanfaat bagi anda untuk kebutuhan bisnis, usaha ataupun hanya untuk hobi. Untuk anda y...

    Label

    Alarm Amplifier Audio Booster Charger Inverter Jam Digital Konverter Led Mixer Pemancar FM Power Amplifier Power Supply Radio Rangkaian Accu Rangkaian Elektronika Remote Saklar
    Copyright 2014 Skema Rangkaian Elektronika Dasar Template By Ridwan Hex